7 Trik Hipnoselling di Supermarket
Anda sering belanja bulanan di Supermarket ? Jika ya, anda membutuhkan informasi trik hipnoselling ini agar anda bisa lebih menahan shopaholic saat menghadapi beragam tawaran menggiurkan di supermarket.
Seringkali dalam belanja bulanan kita membeli sesuatu yang ternyata TIDAK DIBUTUHKAN sama sekali dalam menjalani rutinitas selama sebulan itu. Dengan kata lain, pikiran kita saat membeli dalam keadaan trance atau terhipnotis sehingga dimanipulasi sedemikian rupa agar tampak samar antara keinginan dan kebutuhan.Hipnoselling seperti apa sebenarnya yang dilakukan oleh manajemen di supermarket agar anda belanja lebih banyak dan menghabiskan pendapatan anda secara kalap di tempat tersebut ?
Berikut ini ada beberapa trik hipnoselling yang diterapkan dalam sebuah supermarket
- First In First Out
Tentu saja hal ini bertujuan agar item tersebut cepat laris sebelum masa kadaluarsanya habis. Bahkan meskipun sebelumnya anda tidak memiliki list belanja item tersebut, secara spontan anda masukan ke dalam trolly belanja karena “Mumpung Diskon”
Dalam hypnoselling, memunculkan kesempatan langka tersebut menjadi hal yang sangat efektif agar keputusan membeli diambil secara cepat
- Sample and Limit
Tahukah anda, semakin banyak waktu yang anda habiskan tersebut bisa meningkatkan peluang terbelinya produk itu sendiri. Dan keberadaan sample ini bisa membangkitkan hasrat membeli tersebut.
Apalagi dengan waktu penawaran atau jumlah item yang terbatas, maka keputusan anda untuk membeli atau tidak dengan berpikir cermat menjadi lebih sempit sehingga anda memutuskan secara cepat dan spontan. Dan anda membeli item tersebut bukan karena butuh, tapi.. ya penasaran aja…
Hypnoselling memanfaatkan rasa penasaran itu sebagai kesempatan untuk memenuhinya dengan beragam informasi yang mengarahkan pada pembelian. Dengan sensasi mencoba, sebagian besar inderawi telah terpengaruh oleh produk tersebut. Hingga akhirnya sinyal – sinyal dari indera tersebut membantu memutuskan pembelian pada otak anda
- Eye Fixed Catching
Biasanya, di rak yang sejajar dengan pandangan mata diletakan produk – produk dengan harga agak lebih mahal, jarang laku, atau item yang ingin segera dihabiskan. Sementara untuk produk fast moving atau yang laku keras diletakan di bawah, karena meskipun di bawah, anda rela membungkuk atau jongkok untuk menjangkaunya.
Tentu, hal yang ingin dibeli sebaiknya lebih ditonjolkan, dengan penempatan yang tepat maka mata yang tertuju pada produk tersebut
- Big Trolly
Dan ruang troli yang kosong, mampu memunculkan keinginan untuk memenuhinya. Tentunya memenuhi dengan produk yang mungkin sebenarnya tidak anda butuhkan.
- Stamp Program
Mungkin, jika anda membeli hadiah tersebut secara cash, anda tidak perlu belanja berkali – kali dengan menghabiskan banyak uang. Namun, stamp program mampu memberikan kepuasan hasrat tertentu untuk mengoleksi, yang mana kepuasan ini harus dibayar dengan belanja berulang kali.
Teknik ini sebenarnya bagi angkatan 90-an pasti pernah mengenal yang namanya permen karet Y-O-S-A-N. Anda mungkin jarang sekali menemukan huruf N yang dikumpulkan, meski anda membeli permen karet satu kardus.
- Popular and Relaxing Music
Begitu juga dampak yang sama dari musik yang menenangkan, menurut data penelitian tentang musik. Musik yang menenangkan bisa meningkatkan mood terutama konsumerisme dalam hal makanan. Jangan heran jika anda kalap dalam berbelanja bila diiringi dengan musik – musik yang menyenangkan
- Speed Offering
Dan hebatnya, pola yang digunakan seringkali Yes tag question yang cepat sehingga anda berpikir bahwa sudah semestinya dijawab YA. Misal :
“Minumannya dua ya ?” “Belanjanya sudah ya?”…. “Uangnya 100rb ya…” “Silakan tekan ya untuk berdonasi” / “Kembaliannya mau sekalian didonasikan ?”
Karena pola jawaban YA.. sudah seringkali anda ucapkan, maka untuk permintaan terakhir pun berpola YA.. kecuali anda menyimaknya dan Sadar..
“Belanja tidak hanya terjadi karena ada kebutuhan, tapi juga karena ada keinginan… Waspadalah.. Waspadalah..“