Header Ads

CARA DAN STRATEGI KOMUNKASI TANPA DI TOLAK



Bersama Fredy BS. Bicara Tranformasi

Assalamu'alaikum wr wb.
Selamat malam semuanya
Sahabat Happy Working Indonesia
Hari ini  kita akan membahas mengenai bagaimana komunikasi itu mampu merubah seseorang dalam waktu singkat.

Penasaran kan?
Ada beberapa dari sahabat dalam kesempatan kali ini bertanya bagaimana sih komunikasi bisa merubah seseorang dengan begitu cepat?
Saya tahu karena ini yang biasanya ditanyakan saat sesi training. Sebelum kita mulai saya mohon izin terlebih dahulu kepada yang lebih senior dan beekompeten dalam hal ini namun izin saya berbagi pengalaman yang bisa jadi wawasan tambahan atau mungkin pengetahuan baru bagi yang belum pernah mendengar dan mendapatkan materi ini.
Banyak dari kita mengerti apa itu komunikasi dan bagaimana aplikasinya di dunia nyata karena kita semua memerlukan komunikasi baik komunikasi secara langsung maupun komunikasi secara tidak langsung. Coba ingat kembali saat kita masih bayi dan hanya bisa menangis bagaimana kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar kita?

Hanya ada satu cara yakni kita dibekali oleh Allah Swt berubah panca indra untuk mengeluarkan suara yakni indra pengecap yang dimana terdapat pita suara yang bisa menghasilkan suara nada sesuai dengan keinginan kita.
Saat kita bayi menangislah cara kita untuk mendapatkan perhatian dan berkomunikasi dengan ibu kita untuk mendapatkan asi.
Lantas bagaimana kita sekarang apakah dengan nada datar, membentak, berteriak, berbisik, atau dengan kondisi marah dan ngotot untuk bisa kita didengarkan oleh lingkungan sekitar kita?
Coba anda renungkan saat ini bagaimanakah anda berkomunikasi dengan anak-anak, suami, istri atau orang sekeliling anda? Apakah anda hanya ingin didengarkan tanpa mau mendengarkan?  Apakah anda ingin berbicara namun ada ketakutan tidak didengarkan oleh lawan bicara anda?

Bila jawabanya IYA maka anda tepat saat mendapati dan membaca materi kali ini, karena kita akan belajar bersama bagaimana komunikasi mampu diterapkan untuk mengubah seseorang.
Sampai saat ini saya sangat terkagum dan sering mempraktekan pengetahuan NLP dalam komunikasi mengapa NLP ternyata sampai saat ini pengetahuan NLP mampu memberikan tools yang dapat diaplikasikan dalam komunikasi dan sangat membantu dalam mengubah perilaku seseorang.
Tenang saya tidak akan menjelaskan NLP dengan bahasa langit dengan terminologinya yang panjang namun saya akan menjelaskan dengan cara yang aplikatif dan bisa langsung dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum kita lanjutkan saya ingin bertanya kendala apa saja yang dihadapi saat berkomunikasi dengan lawan bicara kita?

Jawaban itu akan menjadi bahasan dari materi ini. Sebab atau kendala komunikasi kita sering salah atau tidak sesuai dengan tujuan kita. Kebanyakan dari kita memiliki tujuan namun terkadang bagaimana cara mengkomunikasikan mempengaruhi bagaimana respon yang akan kita dapatkan, betul? Setiap kita saat berkomunikasi selalu memiliki tujuan yang harus sampai pada lawan bicara kita. Jadi bagaimana komunikasi kita bergantung bagaimana kondisi kita saat itu juga.
Coba dibayangkan saat anda sedang mendapatkan gajian karena diawal bulan pasti kondisi anda sangat senang dan gembira mendapatkan gaji diawal bulan bisa jadi komunikasi dengan orang sekitar anda sangat nyaman karena kondisi anda yang dalam posisi gembira diajak komunikasi tentang rencana liburan pasti nyambung terus bisnis nyambung dan mau bicara dengan anak-anak atau suami dan istri pasti nyaman coba anda lihat dan bayangkan ketika itu kondisi anda diakhir bulan kondisi keuangan tidak sedang baik dan posisi anda harus membayar hutang dengan segera, atau sedang banyak tugas kantor menumpuk dan belum teeselesaikan bagaimana komunikasi anda pastilah kacau dan kurang fokus bila diajak berdiskusi bawaannya seperti marah atau tidak enak untuk berkomunikasi.
Bila anda mengalami hal ini, pastilah anda menyadari bagaimana kondisi anda saat itu dan bagaimana pula komunikasi yang anda bangun dengan sekeliling anda pastinya anda ingin sesuai dengan harapan anda tanpa mau tahu kondisi harus sesuai dengan harapan anda, betul apa betul?


Ya benar bila ingin mengetahui solusinya pastikan anda mengikuti sampai akhir sesi ini.
Coba anda sekarang cek apakah saat anda mengirimkan pesan kepada orang lain melalui media yang menggunakan paket data bagaimana bila paket data itu habis padahal saat itu anda merasa penting untuk mengirim pesan tersebut. Bagaimana cara anda agar tetap pesan itu sampai pada penerima?
Bagaimana saat anda berada pada posisi di daerah yang sinyal pada ponsel anda tidak mendukung sinyal jaringan yang kuat? Apa yang anda lakukan? 
Sebelum menjawab ternyata saat komunikasi saja kita biasanya memiliki penghalang atau hambatan saat komunikasi baik dengan media atau tanpa media sekalipun. Mengapa demikian? Karena secara alamiah kita saat berkomunikasi selalu bergantung dengan namanya "differensiasi gap" dengan lawan bicara kita saat melakukan komunikasi.


Apa sih differensiasi gap dalam komunikasi? Kalo dalam dunia telekomunikasi sering disebut kendala transmitter atau gangguan sinyal atau daya tangkap penerima informasi baik penyampai ataupun penerima. Maka, dalam NLP kita diberikan pemahaman dan keilmuan mengenai meta program. Yang dimana menjadi bahasan yang selalu menarik disetiap pelatihan Master Practitioner ataupun TTT karena kita diberikan pemahaman tentang meta program dengan sudut pandang yang berbeda sehingga kita mampu meminimalisir kesalahan atau hambatan yang terjadi saat komunikasi dengan orang lain.


Dalam memahami differensiasi gap kita harus paham terlebih dahulu mengenai building rapport. Ya, yang biasanya kita ketahui dengan membentuk dan membangun kedekatan dengan lawan bicara kita.
Banyak dari kita tahu bagaimana membangun kedekatan namun sedikit dari kita memahami dan memiliki pengetahuan bagaimana membangun kedekatan yang baik dan benar. Sebelum terbentuk rapport yang baik dengan lawan bicara kita jangan harap kita mampu menyampaikan atau tujuan kita terlaksana oleh penerima atau lawan bicara kita.

Ternyata dalam membangun Rapport kita harus terlebih dahulu mengetahui apa kebutuhan bawah sadar seseorang yang kita ajak berbicara.
Apakah dia sehabis melakukan perjalanan yang jauh atau dalam kondisi usai berlari lari pada malam hari atau kondisi bagaimana lawan bicara kita. 
Dengan mengetahui hal itu maka semakin memudahkan kita untuk mengkondisikan lawan bicara kita sehingga komunikasi kita menjadi lebih efektif dan efisien tanpa harus berkali-kali mengulangi atau membuat kita emosi.


Izinkan saya bercerita saat pertama kali saya mengikuti pelatihan dan bertemu seseorang yang saat itu baru pertama kali kita bertemu dengan kondisi asal yang berbeda. Saat itu bagaimana cara saya berkomunikasi dengan lawan bicara saya, tentunya saya memberikan sesuatu yang tidak akan pernah ditolak dalam kondisi apapun atau bahkan seseorang pasti memberikan respon kepada kita dengan hal yang sama, yakni saya berikan senyum yang nyaman karena senyuman itulah mampu meluluhkan hati siapapun yang melihat pasti otomatis senyum juga.

Namun senyuman itu hanya mampu diterima oleh bawah sadar seseorang untuk membuka gerbang kesepahaman dengan kita selanjutnya adalah komunikasi yang kita bangun setelahnya ketika kondisi sudah sama atau connected namun belum tentu terbentuk connectedness. Nah, dalam hal membuka gerbang bawah sadar seseorang yakni dengan melakukan persamaan karena kebanyakan dari kita selalu memilih yang sama daripada yang berbeda.

Coba anda lihat kembali pasan pesan yang anda kirim kepada anak-anak, suami atau istri bahkan rekan kerja atau bawahan dan juga atasan anda. Bagaimana pola bahasa yang anda gunakan pastilah berbeda-beda bergantung siapa yang menerimanya dan anda akan menggunakan bahasa yang sama dengan lawan bicara anda. Pola bahasa dengan atasan dan kepada suami atau istri jelas berbeda pastinya.
Atau coba melakukan dengan gaya bahasa yang terbalik bahasa yang anda kirim ke suami atau istri coba kirim ke atasan atau rekan kerja saya jamin respon pastilah berbeda dari anda bayangkan.  Hehehe
Selanjutnya gunakan pemahaman yang sama misalkan istilah yang Sama-sama memahami jangan menggunakan istilah yang tidak dipahami bawahan bisa jadi akan salah tindakan yang akan dilakukan. Maka, gunakan bahasa yang dimengerti bila anda ingin dimengerti.
Selalu respek dan empati kepada lawan bicara anda, dengarkan terlebih dahulu barulah kita berikan tanggapan bila diminta, jangan berikan tanggapan bila tidak diminta atau ajukan tanggapan dan pertanyaan bila ingin diberikan tanggapan atas apa yang mereka sampaikan.
Bila sudah terbentuk rapport maka otomatis differensiasi gap akan semakin kecil dan semakin minim terjadi kesalahan.

Kata kata hanya memiliki prosentase 7%
Nada dan Intonasi 38%
Kondisi lawan bicara 55%
Nah, diatas tadi disinggung sedikit bahwa rapport bisa terbangun namun sedikit dari kita yang paham dan mengetahui bagaimana membangun kedekatan yang hingga menciptakan connectedness (ketulusan).
Nah, saat itulah kita harus menerapkan "nothing to loose" sesuatu tidak akan pernah hilang dari diri kita.
Karena kebanyakan ketika kita melihat lawan bicara kita sudah memunculkan persepsi atau harapan yang berlebihan sehingga ketika itu hanya tanpa tujuan yang berarti akan menjadi kita seperti kehilangan sesuatu padahal dalam kenyataannya tidak ada yang hilang hanya karena saja harapan kita sendiri yang menghancurkan maka saat kondisi seperti itu persepsikan diri kita untuk "nothing to loose". Biasanya yang begini yang jomblo apalagi cewek...  Hehehe


Tertarik saat terakhir buatlah kesan baik diawal maka selanjutnya terserah anda.
Pernah mendengar tagline parfum merk dunia... AXE - kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda...Jangan harap anda mampu membuat orang lain tertarik ketika 5-10 menit awal belum bisa membuat kesan yang menancap dialam bawah sadar.
Namun, tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan bila kita menerapkan apa yang sudah saya jelaskan diatas connectedness.

Pernah saat saya bertemu seseorang dalam perjalanan satu kereta, tidak saling mengenal namun saya memulai pembicaraan dan saat itu hanya berbincang sederhana namun ketika saat itulah saya menyadari bahwa ketika saya menggaruk dahi ternyata beberapa detik kemudian dia juga melakukan hal yang sama.  Saat itulah artinya sudah bangun rapport namun tetap lanjutkan dengan bangun komunikasi lebih intens
Sepertinya waktu sudah habis, saya akhiri dan berikan simpulannya.
Bagaimana komunikasi kita ditentukan bagaimana cara kita membangun komunikasi apakah tujuan kita ingin tercapai atau tidak bergantung bagaimana fleksibilitas kita dalam berkomunikasi.
Bila ingin dimengerti maka gunakan bahasa yang dimengerti pula. Karena yang disampaikan dari hati akan sampai ke hati. Maka berhati-hatilah dengan hati jagalah agar tetap berhati-hati.

Semoga Bermanfaat
Tazka Educate
Training – Education - Inspiration
Comments
0 Comments
Facebook Comments by comments
Diberdayakan oleh Blogger.