Beginilah Strategi Dua Kepala Sekolah Ini, Kembali Harumkan Kota Bekasi
Kembali mengharumkan kota Bekasi, Kepala Sekolah Islam Terpadu meraih juara dan artikel terfavorit lomba blogger tingkat Nasional yang diadakan oleh AISEI (Association for International minded School Educators Indonesia).
Lomba yang diikuti oleh guru, pendidik,
pemerhati pendidikan dan umum ini bertajuk “Pendidik Yang Menginspirasi”
digelar 10-18 Januari 2021 dan diumumkan pada hari Selasa, 19 Januari
2021 secara virtual melalui Zoom Meeting.
Tampil sebagai juara
ke tiga adalah Ibu Rince Wiki Utami (Kepala SDIT Darul Maiza)
mewakili guru/pendidik dan pengurus Jaringan Sekolah Islam Terpadu
(JSIT) kota Bekasi.
Tampil sebagai 10 arikel blogger terfavorit
adalah Agung Nursidik (Kepala SDIT Gameel Akhlaq) mewakili
guru/pendidik dan pengurus JSIT kota Bekasi.
Keduanya
mengikuti lomba tersebut dengan persaingan para
guru/pendidik/pemerhati pendidikan diseluruh Indonesia dengan mengambil
judul yang unik dan berbeda. Judul artikel tersebut adalah hasil dari
buah karyanya yang orisinil, menginspirasi dan belum ada sebelumnya.
Bunda Tami mengambil judul “Gerobak Cerdas Beken singkatan dari Gerobak Cerdas adalah GERakan Olah Buku AnaK CERia Dan berprestASi”
Gerobak Cerdas adalah program membuat buku bersama atau NUBAR (nulis
Bareng), membaca karya teman, meresume buku untuk dibuat fishbone atau
dtempel di pohon geulis kelas dan mendengarkan cerita.
Sedangkan Mas Agung mengambil judul “Terobosan Jitu Ruang Guru SDIT Gameel Akhlaq di Masa PJJ”.
Terobosan tersebut terinspirasi dari aplikasi ruang guru yang selama
ini berbayar. Sehingga Mas Agung mendesain ruang guru versi sekolah
sendiri, hal ini dibuatnya untuk mempermudah pembelajaran jarak jauh
siswa-siswi SDIT Gameel Akhlaq yang diisi pembahasan materi oleh
guru-guru, sehinga siswa-siswi tidak kehilangan sosok gurunya.
Bunda
Tami mengaku mengikuti lomba tersebut adalah untuk meningkatkan
aktualisasi dalam hal menulis. Salah satu kiat-kiatnya dalam menulis
adalah harus rajin membaca untuk menambah kosakata dan menghadirkan
hati. Kemauan dan semangat dalam menulisnya karena adanya dorongan dan
dukungan dari keluarga dan guru terdekat. Beliau berpesan kepada kepala
sekolah agar bersama-sama menfasilitasi program membaca dan menulis bagi
masyarakat sekolah. Sedangkan pesan untuk guru agar menjadi penggerak
aktif GLS dan dekatkan generasi penerus dengan buku
Bagi mas Agung, beliau merasa harus terus belajar, menggali potensi dan banyak membaca untuk mendapat khasanah kosa kata dan keilmuan. Karena kegemarannya menulis di blog dan website harus terus ditingkatkan dan dilanjutkan untuk menulis buku. Beliau berharap Kepala sekolah harus menjadi leader GLS memberikan dukungan dan support kepada guru dan siswa agar menjadi kebiasaan yang terus menerus. [jrw]