Beginilah Cara Mensyukuri Nikmat Amanah Sebagai Guru
Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir bahwa Allah SWT mengatakan dan menginformasikan telah menciptakan khalifah di muka bumi. Namun para Malaikat mempertanyakan perihal Allah menciptakan khalifah tersebut. Malaikat mengatakan mengapa Engau hendak menciptakan orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah di muka bumi?. Hal tersebut dipertanyakan oleh para Malaikat karena Malaikat tahu akan tabiat manusia yang diciptakan oleh Allah dari unsur yang hina, kotor yaitu tanah.
Jika diibaratkan pertanyaan Malaikat mengandung sebuah kaidah bahwa cukuplah kami (para Malaikat) yang akan bertasbih, memuji-Mu dan mensucikan-Mu. Atau mengandung sebuah pertanyaan, "Ya Allah jika Engkau ingin dipuji cukuplah kami (para Malaikat) yang akan memuji dan mensucikanmu-Mu, jika Engkau ingin disembah cukuplah kami (para Malaikat) yang akan menyembahmu." Namun Allah SWT menutup ayat tersebut dengan "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"
Bahkan diayat yang lain ketika Allah menyuruh para Malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam sebagai bentuk penghormatan, diantara mereka ada yang menolak yaitu Iblis, sehingga Allah SWT melaknatnya.
Sehingga ada dua statment manusia oleh Malaikat dan Iblis :
Malaikat mengatakan bahwa :"manusia itu pembuat kerusakan dan penumpah darah"
Iblis mengatakan bahwa : "manusia itu lebih hina darinya"
Ternyata kalimat penutup dari ayat di atas mengandung makna dan rahasia besar yang hendak Allah sampaikan dari maksud penciptaan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Jika dilihat pada kenyataanya dari jaman dahulu sampai sekarang banyak manusia yang membuat kerusakan dan menumpahkan darah di muka bumi. Namun diantara mereka ada khalifah sebagai penjaga, pemelihara, pemimpin umat manusia yang berbuat kerusakan tersebut.
Lantas siapakah mereka para penjaga, pemelihara dan pemimpin umat itu?, Mereka adalah para Nabi, Rasul, Awliya, Ulama, shodikin, sholihin, dan para dai bahkan guru.
Inilah rahasia Allah SWT dari penciptaan manusia sebagai khalifah bahwa ternyata profesi sebagai guru merupakan amanah kekhalifahan dari Allah SWT. Sebai-baik amanah adalah dari Allah, maka para guru beryukurlah mendapatkan amanah ini. Karena dipundakmu ada amanah menjaga generasi yang siap menggantikan kita agar negeri ini semakin baik.
Optimalkan semua potensimu untuk terus mengabdi mencerdaskan generasi, sebagai bentuk ungkapan syukur memikul amanah ini. Jadikanlah amanah ini sebagai amanah unggulan yang kelak akan menjadi amalan pemberat di akhirat. Janganlah pernah setengah-setengah dalam memikul amanah tersebut karena kelak lima atau sepuluh tahun yang akan datang engkau akan bangga melihatnya menjadi pemimpin-peminpin yang sholeh dan tangguh menghadapi tantangan jaman. [agungtazka]