Header Ads

Cara Refraiming Bantu Seorang Ibu Traumatik Pandemi Covid 19

 

Seorang ibu rumah tangga mengalami traumatik semenjak Covid 19 berlangsung awal tahun 2020 lalu. Awalnya ia seorang ibu yang memiliki tubuh yang sehat dan bugar. Kisahnya berawal dari kasus yang terjadi pada tetangganya yang meninggal akibat Covid 19 beberapa bulan yang lalu. Maka lama kelamaan traumatiknya menuju ketingkatan yang lebih serius. Betapa tidak akibat traumatik ibu tersebut mengalami tingkat stress yang tinggi mulai dari asam lambung naik, jantung berdebar bahkan sampai berat badannya  turun drastis.


Tingkat yang lebih parah dari traumatik tersebut sampai kepada Nosophobia (takut menderita sakit) dan Thanatophobia (takut kematian). Sehingga setiap mendengar siaran orang meninggal melalui pengeras suara masjid ia mendadak gemetar dan berdebar jantungnya. Setiap hari hidupnya merasa tersiksa hingga ia harus banyak mengurung diri di rumah.

Berbagai macam upaya sudah ia lakukan, mulai dari konsultasi kesehatan, ruqyah, bahkan ke psikolog. Namun upayanya belum membuahkan hasil. Ketika saya diundang untuk membantunya dengan hypnotherapy/psikotherapy maka saya coba untuk mengindentifikasi sehingga didapatan keterangan-keterangan  secara menyeluruh mulai dari penyebab, faktor pendukung, sampai urutan-urutan kejadian.


 

Mendengar kejadian tersebut maka saya coba melakukan psikotherapy Refraiming. Refraiming adalah membingkai ulang suatu kejadian buruk untuk diarahkan pada kebalikannya yang lebih baik. Refraiming sebaiknya selalu diarahkan hanya kepada Allah, sehingga semua hanya dikembalikan kepada Allah. Contoh Refraiming adalah :

Ada seseorang takut dengan suara akibat suatu kejadian buruk yang menimpanya,  refraimingnya adalah ketika suara itu  mulai terdengar maka sugestikan" Terima kasih ya Allah suara yang saya dengar itu adalah bukti Engkau memberikan aku  nikmat pendengaran. Suara yang saya dengar adalah bukti bahwa saya selalu sehat dan baik-baik saja."

Dengan melakukan Refraiming secara berulang-ulang (repetisi) maka perlahan-lahan perasaan negatif yang menimbulkan traumatik ibu tersebut mulai tergeser dan menghilang. Untuk hasil yang lebih sempurnya maka perlu melakukan psikotherapy kembali hingga dua atau tiga kali pertemuan, serta menjaga pola hidup sehat dan perasaan positif. [AgungTazka)

 

Salam Hypnotherapy/Spikotherapy

Agung Tazka Educate 

4 komentar:

  1. MasyaAllah
    sangat menginspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih,
      Artikel ini adalah pengalaman saya dalam menghadapi pasien psikotherapy. Bagi saudara tetangga yang mengalami gangguan psikologi bisa ditangani dengan saya

      Hapus
  2. Alhamdulillah sy blm mengalami trauma sejak ada covid 19..
    Artikel nya kerenn..

    BalasHapus
  3. Setuju pak.. Semua hal yang kita terima harus kita kembalikan pada Allah sang oemikik jiwa.hal baik atau pun buruk oasti ada hikmah di dakamnya.tetap berbaik sangka padaNya..

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.