Header Ads

OBJEK PSIKOTERAPY DALAM ISLAM

Psikoterapi (psychotherapy) merupakan  pengobatan alam pikiran, atau lebih tepat pengobatan serta perawatan gangguan psikis menggunakan metode psikologis. Objek psikoterapi yang akan menjadi fokus dalam penyembuhan, pengobatan, dan perawatan dari psikoterapi dalam agama Islam adalah manusia secara utuh, yaitu yang berkaitan dengan penggunaan pada objek psikoterapi:

1. Mental

Mental adalah objek psikoterapi yang utama. Mental yakni berkaitan dengan akal, pikiran, dan memori ingatan. Contohnya mudah lupa, tidak bisa konsentrasi, malas berpikir, tidak mampu memutuskan masalah, licik, serta tidak mampu membedakan haram atau halal, bermanfaat atau mudharat, dan bathil atau baik. Ciri-ciri mental yang sehat ditandai sifat sebagai berikut: memiliki kemampuan bertindak secara tepat, mempunyai tujuan hidup yang jelas, konsep diri yang benar, ada koordinasi segenap potensi dan usaha-usahanya, memiliki integrasi kepribadian, regulasi diri, dan ketenangan batin.

2. Spiritual

Spiritual yaitu objek psikoterapi yang berhubungan dengan masalah seputar agama. Semangat atau jiwa religius, yang berhubungan dengan nilai-nilai agama, menyangkut nilai-nilai transendental, kesolehan, dan keimanan. Seperti  halnya syirik, fasik, nifak dan kufur. Penyakit spiritual atau batiniah ini sangat tersembunyi dan cukup rumit untuk diobati. Karena penyakit batiniah sangat tersembunyi ditiap jiwa seseorang.

3. Fisik

Semua gangguan fisik belum tentu dapat disembuhkan menggunakan psikoterapi cara Islam. Kecuali dengan seizin dari Allah SWT.  Objek psikoterapi salah satunya adalah lahiriah atau fisik dari manusia. Tetapi,ada kalanya juga sering dilakukan kombinasi dari terapi Islam dengan terapi medis. Penyakit seperti stroke, jantung, buta, liver, dan lain-lain adalah contohnya. Penyakit yang sulit disembuhkan dengan cara psikoterapi Islam adalah penyakit yang berasal akibat dosa-dosa yang dilakukan. Misalnya wajah serta kulit menghitam, bahkan penyakit koreng, kudis, atau bernanah. Padahal pasien sudah berupaya melakukan segala cara untuk pengobatan.

Objek psikoterapi fisik umumnya harus dikombinasikan dengan terapi medis. Penyembuhan fisik lewat psikoterapi Islam yang paling mendasar dan utama berasal dari eksistensi dan esensi mental dan spiritual tiap individu. Individu yang telah mempunyai eksistensi emosi yang baik dan stabil ialah seseorang yang sudah memiliki spiritual dan mental yang matang, baik, cerdas, serta suci karena mendapat bimbingan dari Allah SWT.

4. Akhlak

Objek psikoterapi terakhir yakni akhlak. Yaitu suatu keadaan yang melekat dalam diri  manusia, yang lahir perbuatan-perbuatan dengan mudahnya, tanpa melewati pemikiran, perimbangan atau sikap mental dan watak yang tergambarkan dalam berfikir, bertingkah laku , berbicara, dan sebagainya sebagai ekspresi jiwa.

Dan dari kesemua itu kembali harus kita mengingat tentang kaidah penyakit serta muamalah untuk kesembuhannya sesuai dengan tuntunan Islam yaitu:

Sesuai Riwayat dari Imam Muslim hadits dari Jabir bin ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah , bahwasannya beliau bersabda,

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءُ، فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ

 “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat itu tepat untuk suatu penyakit, penyakit itu akan sembuh dengan seizin Allah ‘Azza wa Jalla.”

Dan sesuai dengan surat Al An’am (ayat: 17),

“Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.”

Berserah diri menerima kondisi merupakan bagian dalam ajaran Islam sesuai dengan dalil dalil, maka bersabarlah dalam menghadapi penyakit ataupun cobaan lainnya

Rasulullah  bersabda, “Tidaklah seorang muslim yang tertimpa gangguan berupa penyakit atau semacamnya, kecuali Allah akan menggugurkan bersama dengannya dosa-dosanya, sebagaimana pohon yang menggugurkan dedaunannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Bencana senantiasa menimpa seorang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya, dan hartanya sampai ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya.” (HR. At Tirmidzi, dan beliau berkomentar, “Hasan shahih.”, Imam Ahmad, dan lainnya)

Demikian informasi tentang objek psikoterapi Islam semoga mampu menambah pengetahuan kita dan bermanfaat bagi kita semua.
Comments
0 Comments
Facebook Comments by comments
Diberdayakan oleh Blogger.