Header Ads

CARA MEMBUMIKAN NLP DENGAN BASMALAH ( DISKUSI SIN ACADEMY )



Bersama Kang Diky HD Trainer & Yusdi Lastutiyanto

Bismillahirrahmanirrahim..Semangat Malam Semuanya..
Salam Berkah Berlimpah  Perkenalkan saya Diki HD Trainer..seorang guru PAI dari bandung yg juga MASTER (Masih terus belajar)..tentunya bukan master betulan. ini..saya akan sharing plus pada hakikatnya belajar kepada rekan – rekan  sekalian. Mengenai tema "Membumikan NLP dengan Basmalah". Kenapa NLP harus dibumikan?. NLP harus dibumikan..karena hanya bumilah tempat kita berpijak...tempat kita mengembangkan diri..tempat kita berbagi..tempat kita memberi..tempat kita memperbaiki diri..tempat kita membuat program dan rencana. Dan NLP adalah keseharian kita yang tidak kita sadari...

Kita akan bahas dulu secara sederhana mengenai NLP yang  merupakan kajian  atau ilmu yang membahas tentang human excellence atau dapat dikatakan sebagai a study of human model. Dimana setiap manusia memiliki struktur atas excellence yang dimilikinya sehingga struktur tersebut bisa program ke dalam diri orang lain. Dengan kata lain dengan adanya pemrograman maka akan ada hasil baru sesuai dengan yang diharapkan. Pemrograman tersebut di singkat dengan Neuro Linguistic Programming (NLP) yang memiliki arti dari masing-masing kata yaitu yang pertama, pemrograman Neuron (saraf) dan pemrograman Linguistic (bahasa).

Mengapa neuron (otak/pikiran) dan linguistic (bhs) harus di program?. Baik rekan - rekan..kita akan simulasi dulu. Kita akan coba memprogram pikiran (mind) tubuh (body) dan jiwa (soul) kita. Landasan simulasinya..."Setiap ucapan akan menyebabkan reaksi di pikiran"
Untuk itu coba ucapkan saat ini juga ucapan Basmallah 3X selama 1 menit sambil pejamkan mata dan rasakan oleh seluruh modalitas kita (VAK-OG)  "Bismillahirrahmaanirrahim". Apa yang rekan - rekan rasakan?. Dan setelahnya..boleh memberikan respon apa yg dirasakan. Jika rekan - rekan merasakan minimal 3 respon di bawah ini :
  1.       Tenang seperti ada energi hangat diseluruh tubuh yg berpusat di dada.
  2.       Merasakan seperti kesemutan di daerah tertentu 
  3.       Merasakan seperti ada aliran angin yg melingkupi seluruh tubuh.


Kalau saya boleh bertanya kepada rekan - rekan..kira - kira berapa jumlah huruf Basmallah ? Mohon dhitung tanpa harus menanyakan kepada mbah google

Jumlah huruf yang dhohir (nampak) dalam basmalah ada 19...tetapi hakikatnya melingkupi seluruh ma'na dalam Al-Qur'an secara keseluruhan. Bahkan jika kita membaca Al-Fatihah..kita akan membaca 19 huruf yang  pembacaannya dirapatkan deagan bibir..coba saja hitung dan praktekan..

Baik..saya akan fokus ke kajian neuro dan linguisticnya dlm pengucapan basmallah. Coba ada yang tau arti/terjemah dari Bismillahirrahmaanirrahim?. Modalitas apa yang kita gunakan untuk menyebut nama Allah. Jawabannya adalah VAK-GO yaitu Visual, Audio, Kinestetic, Gustatory dan Olfactory . Modalitas adalah sistem representasi dari  bagaimana kita menyerap informasi. Modalitas berkembang sesuasi kecendrungan kita menerima informasi dari kecil hingga dewasa.Pembelajar NLP yg mengetahui modalitas belajarnya akan memaksimalkannya dalam belajar. Modalitas adalah pintu awal bagaimana informasi masuk. Kedalaman otak...dicerna dengan belief, value dan meta program seseorang yang berkembang dari pengalaman dan pengetahuan

Ternyata membaca Basmalah dengan level rasa akan menciptakan vibrasi positif. Kenapa dalam diskusi awal ini..sy terus bertanya kepada rekan – rekan ..karena saya ingin membangun MLP (Multi Level Pengetahuan) dari transformasi menuju instalasi...


Saya malam ini tidak akan mengajarkan teknik dlm NLP. Karena sebetulnya cara praktis mengajarkan NLP adalah melalui installation bukan dengan teknik. Karena teknik akan cepat usang. Kita diharapkan menciptakan teknik sendiri.

Baik..saya lanjutkan dengan sederhana. Rekan - rekan masih ingat deagan 4 Pilar NLP?
  1.       Outcome 
  2.       Sensory Acuity 
  3.       Behavioral Flexibility
  4.       Rapport..

Jika kita terapkan dalam Basmallah..terutama dalam struktur pembacaannya..kita akan menemukan bagian dari primary system yang sering dilupakan. Saya ambil satu saja dari pilar NLP..yaitu Sensory Acuity. Sensory acuity merupakan dasar dari pemanfaatan seluruh indrawi secara maksimal dalam mengamati setiap stimulus dan respons. Penerapannya..terkadang kita..terutama saya membaca basmallah..hanya sebagian inderawi yang merespon..bahkan mungkin hanya lisan saja. Dan membiarkan inderawi yang lainnya. Tujuan dari pengucapan Basmallah adalah untuk ketauhidan dan keberkahan. Agar setiap apa yg kita kerjakan berkah

Orang yang sering baca Basmallah bahkan rajin shalatnya..tetapi maksiatnya juga jalan..sebenarnya ada yang tidak sinkron dengan bacaan Basmallahnya..kembali lagi seperti bahasan di atas..bahwa Basmallahnya baru ditataram lisan saja, primary systemnya baru ucapan saja, system inderawi yang lainnya belum menjalankan..

Ane masih ingat ketika belajar awal NLP membaca cerita mengenai seorang anak yang bertanya pada ibunya...”bu NLP itu apa sih?....”dan saat itu sang ibu meminta anaknya untuk menanyakan kondisi kakeknya yang sedang sakit di teras rumah.
.."kakek gmn kondisi hari ini?" Tanya anak tersebut....kakek menjawab “sakit dan pusing”....lalu anak tersebut kembali ke ibunya dan berkata..”kakek pusing”......lalu si Ibu meminta anaknya kembali bertanya pada kakeknya, “coba tanya kapan dia pernah merasa bahagia”......si anak kembali ke kakek dan bertanya..”kakek kapan kakek merasa bahagia?”...kakek berkata “ banyak sekali, saat bertemu nenek mu, saat ibu mu lahir, saat mendapatkan gaji pertama,” tanpa sadar si kakek menceritakan semua kebahagiaanya di masa lalu....lalu senyuman muncul di wajah si kakek....lalu si anak bertanya...”bagaimana kondisi kakek saat ini?"...si kakek menjawab "sehat dan bahagia”....si anak kembali ke ibunya.....”kakek sudah baikkan sekarang”....lalu ibu berkata pada sang anak “itulah NLP, bagaimana sebuah
Kata/kalimat bisa memunculkan suatu sensasi rasa”........
nah berkaitan dengan Basmalah...'Dengan Menyebut nama Allah yg maha pengasih dan penyayang'....saat itu kita menghadirkan sifat Allah pada diri kita..dan berserah diri terhadap ketetapannya....kata tersebut menjadi kekuatan bagi diri kita dalam bertindak.
 
Seperti halnya dalam shalat ketika kita baca ayat ke 5 dlm surat Al-Fatihah "Iyaka na'budu wa iyyaka nastain" yang di isyaratkan na'budu  dengan makna mutakalim ma'al ghoir..yang ibadahnya itu adalah “Kami”..boleh jadi kami dari kesatuan utuh dhohir dan batin kita senantiasa beribadah...tubuh, pikiran, hati, ucapan. Mata, telinga dan lain - lain semuanya beribadah..

Seru ini...tambahan ah....Basmalah bisa jadi Anchor/pemicu seseorang untuk bersikap/bertindak......ketika ada pemicu negatif/positif lainnya yang lebih kuat, maka anchor yang lemah akan terlupakan sesaat.......ini masalahnya anchor/pemicu akan membentuk perilaku...

Alloh SWT yang maha suci telah memberi kita tools yang sangat baik yaitu dengan Sholat Khusyu, Dzikir dan Al-Quran. Apabila kita sholat dengan khusyu dan bedzikir dengan benar yaitu dengan menggunakan hati dan diresapi jiwa, maka pasti akan merasakan kenyamanan, ketentraman dan ketenangan.
“…(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (Q.S Ar Ra’d : 28)

Semoga Bermanfaat
Tazka Educate
Training – Education - Inspiration
Comments
0 Comments
Facebook Comments by comments
Diberdayakan oleh Blogger.