Meta Position & DTI dalam Shalat (antara trance dan trance formation)
Oleh Diki HD Trainer |
Malam ini
saya akan sharing tentang aplikasi NLP dalam Shalat
Dengan tema sederhana "Meta Position & DTI dalam Shalat (antara trance dan trance formation). Ala sabilil ikhtisor...
Dengan tema sederhana "Meta Position & DTI dalam Shalat (antara trance dan trance formation). Ala sabilil ikhtisor...
Saya akan garis bawahi dulu point utama dlm diskysi kita malam hari ini.
1.
Meta Program
2.
Meta Position
3.
Deep Trance Identification
4.
Rukun Shalat (Qauli, Fi'li, Qolbi)
5.
Konsep Takholi Tahali
Tajali
6.
Pikiran Super Sadar.
Dan tak lupa mengenai fenomena trance dalam shalat dan luar shalat. Baik..mari kita mulai sharing kita malam ini deagan point materi awal tentang Meta Program dulu...menurut rekan – rekan meta program itu apa? Baik kita bahas sederhana dulu point pertama tentag meta program.
Meta Program merupakan pikiran manusia yang mengatur bagaimana manusia belajar mempersepsikan sesuatu..
Meta
Program itu merupakan filter persepsi manusia yang mengatur :
- Atensi (perhatian) ketika kita menerima informasi
- Sortir (menyusun) ketika kita menyusun informasi
- Processing (memproses) setiap informasi yg masuk.
Kalau kita
kaitkan degan shalat tentunya kita ketahui bahwa sebelum
shalat..representational system kita merespon vibrasi suara dari panggilan
ilahi yaitu Adzan. Reaksi kita ketika merespon Adzan dgn Meta Program adalah
1.
Atensi (perhatian) ketika kita mnrima informasi dengan
auditori/pendengaran kita apakah reaksi jiwa kita menjauh atau mendekat
2.
Sortir (menyusun) ketika kita menyusun reaksi jiwa kita terhadap
suara adzan...maka sudah mulai masuk ke Meta Position #1 ketika kita sdh
memposisikan bagian dari indera kita mnerima panggilan tersebut.
3.
Processing (memproses) setiap gerakan jiwa dan hati untuk
merealisasikan panggilan adzan tersebut...sudah masuk pada Position #2..
Rekan - rekan saya mau bertanya...apakah
Adzan merupakan panggilan muadzin atau panggilan Allah? Pada hakikatnya dalam
meta position Allah bertajali kepada muadzin melalui lantunan adzan untuk
memanggil dan mengingatkan hambanya dalam melaksanakan kewajiban
shalat. Konsep Meta Position digambarkan dlm hadits.
"Siapa
mendekat kepada KU (Allah) sejengkal, maka aku akan mendekatinya satu hasta,
Siapa yang mendekat kepada KU (Allah) satu hasta, maka aku akan mendekat
kepadanya satu depa. Dan siapa yang mendekat kepada KU (Allah) dengan berjalan
kaki, maka aku akan mendekatinya dengan berlari-lari kecil" (HR Muslim)
Dan Shalat adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sebelum Shalat kita berwudhu terlebih dahulu wudhu merupakan position ke #3 sebagai sarana pensucian diri dan jiwa kita sebelum bertemu dengan Allah.
Selanjutnya kita
akan masuk ke wilayah DTI. DTI biasanya diajarkan pada pelatihan NLP pada kelas
Master. DTI atau Deep Trance Identification yang saya terapkan disini
adalah versi Circle of Excellent dalam ibadah shalat. Secara konsep
teknik DTI mirip dengan teknik CoE, perbedaan adalah fungsi DTI adalah untuk
melakukan modeling, kalau penerapan dalam shalat lebih kepada spiritual
modeling (SM)
Trance
dalam shalat saya artikan sebagai proses peleburan diri. Trance dalam shalat
pintu masuknya tumaninah dan buahnya adalah khusuk. Tetapi jika CoE diterapkan
dalam shalat maka lebih kepada pembntukan state of mind secara kaffah antara
peleburan nasut (sifat kemanusiaan) dan lahut (sifat ketuhanan), meleburnya;
1.
Pikiran (Thinking)
2.
Perasaan (Feeling)
3.
Pengindraan (Sensing)
4.
Intuisi Batin (intuiting)
Apa itu Spiritual modelling?. SM
merupakan proses duplikasi dan penyerapan energi ilahiyah atau duplikasi
keunggulan orang lain yang memiliki maqomat tertinggi dalam ranah spiritual
atau memodel bagian diri kita sendiri yg dianggap sudah bertajali dengan nur
ilahiyah. Konsep dasarnya dgn 3 T
1.
Takholi ( Mengosongkan diri dari sampah - sampah emosi)
2.
Tahali ( Mengisi diri dgn amal - amal yang baik)
3.
Tajali ( Peleburan diri dengan Sang Pencipta)
1.
Niat & Berdiri (posisi 180 *)
2.
Ruku (posisi 90*)
3.
Sujud 2 x (45ox2:90o)
180o+90o+45o+45o
= 360
Konsepan
360o adalah outcome dalam shalat kembali ketitik awal, maksudnya dengan
shalat Allah memberikan sarana atau mediasi untuk tazkiah (pensucian diri dan
jiwa) karena manusia awal penciptaannya adalah makhluk yang suci.
Rukun Qauli (Linguistic - Mind)
Rukun Qauli (Linguistic - Mind)
1.
Takbiratul ihram
2.
Membaca Alfatihah
3.
Membaca takhiyat akhir
4.
Shalawat atas Nabi
5.
Salam
Rukun
Fi'li (Body)
1.
Qiyam / Berdiri
2.
Ruku
3.
I'tidal
4.
Sujud
5.
Duduk antara dua sujud
6.
Duduk mmbca takhiyat akhir
Rukun
Qolbi (Soul)
1.
Niat
2.
Tertib
Niat & Berdiri (90o)
Niat merupakan rukun Qolbiah dalam shalat yang menegaskan ketetapan hati dalam memulai segala urusan. Di dalam Meta Position - Niat merupakan gabungan dari komunikasi non-verbal pikiran sadar (Counscious Mind) yang melibatkan Ideo Motor Respon dari anggukan universal hati dengan menurunkan gelombang otak dari Gama ke Beta (dari tidak sadar menuju sadar; dari cemas menuju ikhlas, )
Niat merupakan rukun Qolbiah dalam shalat yang menegaskan ketetapan hati dalam memulai segala urusan. Di dalam Meta Position - Niat merupakan gabungan dari komunikasi non-verbal pikiran sadar (Counscious Mind) yang melibatkan Ideo Motor Respon dari anggukan universal hati dengan menurunkan gelombang otak dari Gama ke Beta (dari tidak sadar menuju sadar; dari cemas menuju ikhlas, )
Khusyuk itu adalah pekerjaan hati dan
pekerjaan pikiran sadar, bawah sadar dan super sadar ketika
menyatunya/bertajali 7 lapis langit dan bumi yang ada dalam diri kita.
Caranya
bisa dengan berbagai macam pintu untuk masuk ke dalam kondisi khusyuk
1.
Bisa dgn tertib dlm shalat dari mulai wudhunya, pakaiannya ,
tempat shalatnya serta pengkondisian hati kita utk shalat supaya tumaninah tdk
tergesa2.
2.
Mulai memahami makna
bacaan shalat
Karena NLP ini fleksibel tidak usah
dipelajari konteksnya kita harus mempelajari dan memahami makna dan
penerapannya.
Saya akan mencoba meriwayatkan NLP dari tataran spiritualitas sebagai NLL tertinggi. Dan dibumikan dlm NLP rahmatan lil'alamin...
Dalam shalat tdk usah membayangkan apa – apa biarkan masing - masing representational system kita memposisikan penginderaannya sesuai dg fitrahnya..
Saya akan mencoba meriwayatkan NLP dari tataran spiritualitas sebagai NLL tertinggi. Dan dibumikan dlm NLP rahmatan lil'alamin...
Dalam shalat tdk usah membayangkan apa – apa biarkan masing - masing representational system kita memposisikan penginderaannya sesuai dg fitrahnya..
Contoh
sederhananya
Pada posisi awal kita akan melaksanakan shalat, dalam posisi Qiyam/Berdiri (bg yg mampu)
Berdiri merupakan rukun shalat.
Pada posisi awal kita akan melaksanakan shalat, dalam posisi Qiyam/Berdiri (bg yg mampu)
Berdiri merupakan rukun shalat.
Berdiri
dan pandangan dhohir tertuju kebawah yaitu ketempat sujud. Pandangan batin
tertuju kepada Dzat Yang kita sembah yaitu Allah SWT. Terakhir...fenomena
trance dalam shalat ketika mncapai kondisi khusyuk maka trance disini adalah
menghadirkan Allah di dalam setiap indera kita yang direspon oleh mind body and
soul...
Klo trance
di luar shalat cuma fenomena alam bawah sadar saja tidak melibatkan Allah
didalamnya. Sederhananya adalah bahwa Shalat adalah mi'rajnya orang mukmin..
Mi'raj
bisa dimaknai tangga.Tangga bisa berfungsi utk naik san juga bisa utk turun.Dengan
shalat, kita bisa naik berdialog dengan Allah melewati beberapa tahap.Bahkan
bbrp alam, dari syariat thoriqot hakikat makrifat.Dengan berbagai maqomat dan
ahwal. Dari Moroqobah, Mujahadah, Musyahadah, Mahabbah dan Makrifat...
Lahut dan
nasut bukan alam..itu hanya sifat
Nilai Spiritual dan Agama. Spiritualitas bukan hanya milik satu agama, bukan pula melekat erat dengan orang yang beragama. Karena tidak sedikit orang yang beragama tidak memiliki nilai spiritual, begitu pula orang yang memiliki nilai spiritual tidak beragama. Spiritualitas hanya milik orang yang bisa me-reframe setiap kejadian menjadi bermakna.
Di dalam
Neurological Level Model, Spiritualitas atau Connectedness merupakan tangga
tertinggi dalam level neurologis manusia.Maka sangatlah wajar, jika NLP belum
bisa penuh menciptakan perubahan mendasar atas perilaku seseorang.
Karena
mungkin tidak sedikit para praktisi NLP dari level Trainer sampai Master
Trainer hanya berkutat dan fokus pada ke ilmuan NLP nya saja yang sudah baku
dalam bentuk modul pembelajaran di kelas pelatihan.
Akhirnya,
tidak sedikit para praktisi NLP yang sudah tersertifikasi menjadi produk gagal
dalam ranah spiritualitas. Kembali lagi kepada pemahaman dasar bahwa Spiritual
adalah nilai dasar dari sikap manusia dalam memberi makna. Manusia dapat
memberi makna melalui berbagai macam keyakinan.
Karena
manusia dapat merasa memiliki makna dari berbagai hal, agama (religi)
mengarahkan manusia untuk mencari makna dengan pandangan yang lebih jauh.
Bermakna di hadapan Tuhan. Inilah makna sejati yang diarahkan oleh agama,
karena sumber makna selain Tuhan tidaklah kekal. Trance itu dalam shalat adalah
peleburan...kalau batin dan jiwa kita belum melebur...kita tidak akan masuk ke
tahapan - tahap alam tersebut.
Kembali lagi
kepada pemahaman dasar bahwa. Spiritual adalah nilai dasar dari sikap manusia
dalam memberi makna. Manusia dapat memberi makna melalui berbagai macam
keyakinan.
Karena
manusia dapat merasa memiliki makna dari berbagai hal, agama (religi)
mengarahkan manusia untuk mencari makna dengan pandangan yang lebih jauh.
Bermakna di hadapan Tuhan. Inilah makna sejati yang diarahkan oleh agama,
karena sumber makna selain Tuhan tidaklah kekal
Terimakasih kepada rekan - rekan yang sudah menjadi guru saya dan sumber ilmu bagi saya...semoga dari apa yang kita diskusikan malam ini..tentang aplikasi NLP dalam shalat..lebih menyadarkan SAYA untuk rajin SHALAT...dan mengaplikasikan nilai - nilai yang terkandung dalam shalat dalam kehidupan sehari - hari untuk berbuat baik..memberi makna yang positif dari apapun yang kita terima..lebih bijak dan lbh berkah kehidupannya. Kalaupun SIN artinya dosa...biarkanlah supaya kita banyak mengingat DOSA...hikmahnya..kita tidak akan angkuh merasa diri orang suci..dan ahli ibadah..
Terimakasih kepada rekan - rekan yang sudah menjadi guru saya dan sumber ilmu bagi saya...semoga dari apa yang kita diskusikan malam ini..tentang aplikasi NLP dalam shalat..lebih menyadarkan SAYA untuk rajin SHALAT...dan mengaplikasikan nilai - nilai yang terkandung dalam shalat dalam kehidupan sehari - hari untuk berbuat baik..memberi makna yang positif dari apapun yang kita terima..lebih bijak dan lbh berkah kehidupannya. Kalaupun SIN artinya dosa...biarkanlah supaya kita banyak mengingat DOSA...hikmahnya..kita tidak akan angkuh merasa diri orang suci..dan ahli ibadah..
Seperti
perkataan ulama tasawuf Syekh Ibnu Athoilah dlm kitan Hikam..
" Jayyin Nafsaka Bil Ma'siyat, Wala Tujayyin Nafsaka Bitho'at"
" Jayyin Nafsaka Bil Ma'siyat, Wala Tujayyin Nafsaka Bitho'at"
Artinya:
Hiasilah Dirimu dengan Maksiat (DOSA), dan janganlah kau hiasi dirimu dgn
IBADAH
Semoga Bermanfaat
Tazka Educate
Training – Education - Inspiration