Inilah Alasan Mengapa Anak Kita Jangan Kecanduan Gadget
Siang itu bu Ana sudah duduk di ruang tamu kepala sekolah, memenuhi undangannya beberapa hari yang lalu, tidak seperti biasanya perasaannya begitu cemas, jantung berdebar-debar, nafas serasa berat, seperti ada sesuatu yang bakal terjadi dengan anaknya. Maklumlah karena ini adalah panggilan kepala sekolah yang ketiga. Sambil menghela nafas panjang ia pun bersiap mendengarkan penjelasan kepala sekolah. “Mohon maaf bu Ana, berdasarkan laporan dan catatan dari beberapa dewan guru atas pelanggaran yang dilakukan oleh Dino, maka dengan berat hati kami mengeluarkan Dino.” Ucap kepala sekolah
Bagai tersambar petir dan diliputi perasaan tidak percaya akan hal tersebut ia tertunduk sembari menyeka air matanya. Ternyata benarlah, perasaan tidak enak yang sedari tadi ia rasakan benar-benar terjadi. Akhirnya dengan senyum berat dan sambil menyeka air matanya, ia keluar dari ruang kepala sekolah dengan badan terasa lemas, berat rasanya kaki melangkah. Namun demikian ia mencoba untuk menenangan dirinya sambil beristighfar berkali-kali.
Sesampainya di rumah, sambil menata hati dan perasaanya ia menceritakan kejadian tersebut kepada suaminya ( Sofyan) di ruang tamu. “Apa, Dino dikeluarkan dari sekolah?” seru suaminya. Seketika suaminya bergegas menuju kamar Dino yang terletak di samping ruang tamu. Saat itu Dino sedang asyik bermain dengan handphone-nya. Spontan suaminya merampas handphone tersebut dan membantingnya. Bukan hanya itu mukanya yang merah padam mencoba untuk menarik tangan Dino sembari melampiaskan amarahnya. “Sudah, sudah ayah.. jangan diteruskan kasian Dino.” Cegah bu Ana.
Keesokan harinya setelah hari mulai tenang, mereka mendatangi psikolog yang tidak jauh dari rumahnya. “Baik ayah dan bunda, saya sudah mencatat semua keterangan tersebut, dan saya menyimpulan bahwa Dino kecanduan handphone.” Pungkas psikolog. “ lantas apa yang terjadi dengan anak saya pak?” Tanya bu Ana penuh cemas. “Biasanya anak yang kecanduan handphone akan mengalami empat hal yaitu, konsentrasi belajar menurun, emosinya memuncak, tidak bisa membedakan benar dan salah, serta penyimpangan sosial.” Jelas psikolog.
Setelah kejadian tersebut mereka menyadari bahwa selama ini ada kesalahan dalam mendidik Dino. Kesibukannya dalam bekerja ternyata telah menyita waktunya untuk memberian kasih sayang, perhatian dan komunikasi dengan anaknya.
Hikmah Cerita di atas :
- Belum saatnya anak-anak untuk memiliki handphone sendiri karena akan disalah gunakan
- Memanjakan anak bukan berarti memberikan semua fasilitas termasuk handphone
- Anak-anak butuh teman dan perhatian orang tua, sehingga tidak menjadikan handphone sebagai temannya
- Perhatikan lingkungan bermainnya, karena lingkungan sangat mempengaruhi pola pikirnya
- Memilihkan sekolah yang tepat menjadi solusi pembentuan karakter anak