Header Ads

Cara Membangun Hubungan Komunikasi dengan Strategi Mirroring-Matcing

 


Mari kita lanjutan pembahasan kita yang keempat membangun hubungan komunikasi dengan lawan bicara. Bagaimana agar pembicaraan, topik, ide atau gagasan kita dapat membuat lawan bicara yakin dan percaya dengan kita, strategi yang keempat ini adalah Mirroring-Matching.

Baca Artikel 1 sebelumnya

Baca Artikel 2 sebelumnya

Baca Artikel 3 Sebelumnya

 

1. Mirroring adalah menyamakan gerakan tubuh secara berlawanan dengan lawan bicara. Misalkan ketika lawan bicara/klien memiringkan tubuhnya ke kiri saat bicara dihadapan kita, maka kita memiringkan posisi badan kita ke kanan di depan  klien, namun buatlah gerakan berlawanan itu tanpa disadari oleh klien. Atau misalkan ketika  klien berbicara sambil menyangga kepalanya dengan tangan kanan di depan kita, maka buatlah posisi kita menyangga kepala dengan tangan kiri.


2. Matching adalah menyamakan gerakan tubuh searah dengan lawan bicara. Misalkan ketika klien memiringkan tubuhnya ke kiri saat bicara dihadapan kita, maka kita  memiringkan posisi badan kita ke kiri di depan klien, namun buatlah gerakan berlawanan itu tanpa disadari olehklien. Atau misalkan ketika klien kita berbicara sambil menyangga kepalanya dengan tangan kanan di depan kita, maka buatlah posisi kita menyangga kepala dengan tangan kanan.


Mirroring bisa lebih optimal dan berpengaruh dengan melakukan pergerakan nafas yang berbeda misal jika pola nafas klien sedang menarik maka nafas kita seting dengan menghembuskan nafas. Begitu juga dengan matching maka agar lebih berpengaruh dan optimal maka samakan gerakan nafasnya antara tarikan dan hembusannya sama dengan nafas kita.


Strategi ini sering saya lakukan jika berbicara dengan klien saya saat memberikan terapi (Hypnotherapy). Ketika memberikan observasi kepada klien sebelum terapi saya melakukan jurus mirroring atau matching, atau bisa saya lakukan dengan bervariasi antara keduanya. 


Contoh kasus, misalkan jika klien/pasien tersebut berusia remaja, saya akan melakukan strategi pacing saat berkenalan sambil berdiri dan menyambutnya, dan dilanjutkan dengan strategi mirroring-matching setelah saya persilahan duduk. Saya berusaha memperhatikan gayanya dalam duduk, gaya bahasanya dalam berbicara, bahkan diam-diam saya memperhatikan pola nafasnya agar saya bisa melakukan mirroring atau matcing. Maka setelah itu saya tinggal leading...leading...leading dan leading.


Kesimpulannya strategi mirroring-matching ini sebenarnya mudah dipraktekan karena sangat mudah untuk mempengaruhi klien, tapi memang perlu banyak belajar karena harus memahami gestur tubuh, pola nafas, bahasa bahkan gerakan mata klien/atau lawan bicara.


Jka artikel ini bermanfaat, silakan bantu share sebagai bagian dari menebarkan kebaikan. Jangan lupa klik like dan komen. Nantikel artikel saya selanjutnya [AgungTazka]

Comments
0 Comments
Facebook Comments by comments
Diberdayakan oleh Blogger.