Header Ads

Cara Membangun Hubungan Komunikasi dengan Strategi Pacing-Leading

 


Sesuai dengan janji saya kali ini saya akan membahas strategi kedua membangun hubungan komunikasi dengan lawan bicara. Bagaimana agar pembicaraan, topik, ide atau gagasan kita dapat membuat lawan bicara yakin dan percaya dengan kita, strategi yang kedua ini adalah Pacing-Leading.

Baca Artikel 1 sebelumnya

Baca Artikel 2 sebelumnya 

Pacing artinya adalah menyesuaikan, yang dimaksud menyesuaikan disini adalah menyesuaikan secara fisioligis, menyesuaikan  antara suara dan kata-kata dengan lawan bicara. Lebih detail Pacing fisiologis adalah menyesuaikan pakaian anda, posisi anda dan gerakan anda dengan lawan bicara. Sedangkan pacing suara adalah menyesuaikan tinggi rendah suara anda, cepat lambat suara anda, dan jeda suara anda dengan lawan bicara. 


Yang tidak kalah penting adalah Pacing budaya yaitu cara bicara anda, cara duduk anda, cara berdiri anda, bahasa anda dan cara berpakaian anda. Setelah anda berhasil melakukan Pacing maka selanjutnya lakukanlah Leading meminpin atau menggiring lawan bicara ke maksud tujuan anda yaitu topik, ide dan gagasan anda. Diibaratkan jika kita sudah berhasil melakukan pacing dengan lawan bicara "maka selanjutnya terserah anda"


Contoh orang-orang yang berhasil dan sukses dalam melakukan Pacing-Leading adalah para dai, ustad atau kiyai dalam berceramah.


Misalkan siapa yang tidak kenal dengan Ust. Abdul Somad, Lc,MA. Kalau saya perhatikan beliau adalah orang yang sukses menggunaan strategi tersebut. Beliau dapat diterima di semua kalangan dan ormas dalam berdakwah karena telah sukses melakukan pacing budaya misalkan jika berceramah dengan orang jawa beliau bisa menyesuaikan gaya bahasa dan bicara orang jawa, beliau berceramah dengan orang sunda maka beliau pun mampu menggunakan gaya bahasa orang sunda, apalagi kelau beliau berceramah dengan orang melayu, itu sudah pasti. 


Yang unik lagi jika beliau ceramah di depan ormas Muhamadiyah, beliau luar biasa dapat menggunaan kultur dan kekhasan orang Muhamadiyah, begitu juga ketika berceramah dengan ormas NU maka beliaupun dapat menggunakan kultur dan kekhasan orang NU, begitu juga dengan ormas-ormas yang lain. 


Kepiawaian beliau dalam menggunakan Pacing-leading telah mampu merekatkan umat selama ini yang banyak terpecah.

 

Kesimpulannya, kalau menggunakan strategi Pacing sudah dapat membuat orang yakin dan percaya maka selanjutnya Leading...Leading..Leading...(arahkan, giring, pimpin ke topik, ide dan gagasan anda)


Jka artikel ini bermanfaat, silakan bantu share sebagai bagian dari menebarkan kebaikan. Jangan lupa klik like dan komen. Nantikel artikel saya selanjutnya [AgungTazka]

5 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.