Beginilah Hasil Survei Orang Tua SIT Tentang Permintaan Tatap Muka Orang Tua
JSIT Kota Bekasi-Baru-baru ini Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) kota Bekasi bekerjasama dengan Tazka Educate mengadakan survey internal orang tua Sekolah Islam Terpadu yang tergabung dengan JSIT mengenai permintaan orang tua untuk sekolah tatap muka.
Survei yang diadakan sejak tanggal 28 Maret sampai 04 April 2021 hasilnya sangat mengejutkan. Survei tersebut diikuti oleh orang tua SIT yang mewakili 58 sekolah di 12 kecamatan di kota Bekasi. Seandainya tahun ajaran baru 2021-2022 di mulai tanggal 05 April maka hasilnya 64,6 % meminta tatap muka dan sisanya 35,4 % masih menginginkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Berikut 5 besar alasan orang tua yang meminta pembelajaran tatap muka langsung seandainya tahun ajaran baru di mulai Senin (05 April 2021) adalah :
1. Anak kecanduan gadget : dalam hal ini orang tua sudah sangat khawatir dengan kondisi anaknya jika kecanduan gadget
2. Anak tidak bisa diatur : keluhan orang tua selama pembelajaran jarak jauh adalah sulitnya mengatur anak-anaknya, karena faktor lingkungan bermainnya sangat mempengaruhi anak-anak dapat di atur atau tidak
3. Anak cenderung memiliki emosional tinggi : ternyata salah salah satu faktor kecanduan gadget sudah mulai dirasakan oleh orang tua yaitu emosional anak-anak semakin tinggi
4. Anak sudah bosan dengan pembelajaran jarak jauh
5. Anak susah mengerti pembelajaran jarak jauh dari gurunya, sehingga orang tua yang berjuang keras memahami sendiri materinya untuk diajarkan ke anak-anaknya
Berikut 5 besar alasan orang tua yang masih meminta pembelajaran jarak jauh seandainya tahun ajaran baru di mulai Senin (05 April 2021) adalah :
1. Takut anaknya tertular covid 19 : hal ini yang menjadi alasan utama orang tua masih meminta PJJ karena khawatir anaknya tertular Covid 19
2. Bekasi masih zona merah : beberapa orang tua masih merasa khawatir karena mengaku kota Bekasi masih zona merah atau status pandemi belum dicabut
3. Gurunya belum merata mendapatkan vaksin Covid 19
4. Orang tua masih sanggup mendampingi putra-putrinya belajar di rumah
5. Menjaga anak dari kerumunan di sekolah
Agung Nursidik Founder Tazka Educate mengatakan berdasarkan survey di atas semoga pemerintah kota Bekasi bisa mempertimbangkan agar mulai bertahap membuka tatap muka terbatas mulai semester genap atau maksimal mulai tahun ajaran baru 2021-2022. Atau alternatif kedua jika memang angka penularan Covid 19 masih terjadi di tahun ajaran 2021-2022 paling tidak ada kebijakan kolaborasi pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran tatap muka, misalnya 2 hari belajar online, 3 hari belajar tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Jika memang pemerintah kota Bekasi masih berat pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran 2021-2022 karena kasus penularan Covid 19 masih terjadi, paling tidak menggunakan alternatif kolaborasi PJJ dan tatap muka, misalkan 2 hari online 3 hari tatap muka, dengan pengaturan jadwal shift dan prokes yang ketat”. ungkapnya
Karena jika PJJ 100% masih diberlakukan pada tahun ajaran 2021-2022 maka akan semakin banyak pula siswa-siswi yang akan terpapar kecanduan gadget sehingga akan berdampak yang lebih serius. [jrw]