Header Ads

Bagaimana Dilematis Guru di Tahun Ajaran Baru?

 


Tahun ajaran baru 2021-2022 akan segera tiba bulan Juli mendatang. Namun disaat guru dan orang tua berharap agar bisa tatap muka pada tahun ajaran baru, kondisi pandemi belum kunjung usai. Bahkan disejumlah wilayah Indonesia mengalami lonjakan yang signifian, bahkan telah ditemukan varian baru (delta) yang lebih cepat penularannya dan mematikan. 


Update terkini pada saat tulisan ini dimuat (Sabtu, 27 Juni 2021) kasus covid 19 telah mencapai 2.053.995 positif,  1.826.504 sembuh dan 55.949 meninggal (baca ini) . Bukan hanya itu RSUD  kota Bekasi pun sudah tidak lagi menampung pasien covid 19 dan dialihkan ke stadion Candrabaga. Melihat kondisi tersebut hingga saat ini juga belum ada himbauan dan kepastian dari disdik kota Bekasi mengenai skenario pembelajaran yang akan diberlakukan pada tahun ajaran 2021-2022.


Sampai saat ini sudah terhitung 2 tahun siswa-siswi belajar jarak jauh, disisi lain belajar online adalah pilihan pada masa pandemi, namun dampak lain dari PJJ yang terlalu lama juga akan mengakibatkan anak-anak kecanduan gadget, bermain berkerumun dengan teman-temannya, semangat belajar dan konsentrasi pun menurun.


Saat ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana agar anak-anak kita sebagai generasi penerus bisa terselamatkan dari wabah pandemi Covid 19, namun juga terselamatkan dari kecenduan gadget yang dampaknya juga tidak kalah serius yaitu kerusakan moral.


Harus ada langkah serius baik oleh pemerintah pusat, daerah, sekolah dan orang tua agar anak-anak dapat terselamatkan masa depan dan cita-citanya. Karena persoalan penting yang harus ditangani bukan hanya mengatasi dan menurunkan pandemi covid 19 namun yang tidak kalah penting adalah menyelamatkan pendidikan. Karena dengan menyelamatkan pendidikan berarti akan menyelamatkan generasi masa depan yang lebih baik.


Sekarang tinggal menghitung hari untuk menentukan langkah masa depan anak-anak, apakah ia akan belajar di rumah lagi dengan gadgetnya,  atau belajar tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat, maka kita lihat beberapa pekan kedepan.

Comments
0 Comments
Facebook Comments by comments
Diberdayakan oleh Blogger.