Apakah Job Fit dan Culture Fit itu?
Tahukah anda mengenai recruitment pegawai atau saat melamar
pekerjaan.. Ada dua komponen yang menjadi tolak ukur saat recruiting process.
Apakah Job Fit dan Culture Fit itu?
Pendapat Coach Freddy Setya BS
Job fit adalah kesesuaian antara kompetensi
(knowledge, skill, attitude), pendidikan, dan pengalaman pelamar dengan
spesifikasi pekerjaan yang akan dilakukan. Secara sederhana job fit menilai
kualitas teknis dari si pelamar apakah mampu untuk melakukan pekerjaan yang
akan diberikan. Misal, seorang kandidat yang melamar sebagai pengemudi/sopir di
perusahaan Travel, dia harus memiliki kriteria teknis:
1. Memiliki SIM A
2. Mahir mengemudi
3. Menguasai area Malang,
Surabaya dan sekitarnya
4. Pendidikan minimal D3
5. Pengalaman sebagai pengemudi
minimal 2 tahun
6. Menguasai Bahasa Inggris
(karena client nya sebagian besar bule dan pejabat)
7. Ramah dan supel.
Jika kandidat memiliki kompetensi
sesuai kriteria diatas, maka dia memenuhi unsur yang pertama, yaitu Job Fit.
Pada intinya, Job Fit untuk memastikan kandidat mampu melaksanakan tugas dengan
baik dan efektif.
Kriteria yang kedua adalah
Culture Fit. Yaitu kesesuaian visi, nilai, norma dan budaya perusahaan dengan
visi, nilai, norma dan budaya si kandidat. Sebagai contoh, sebuah perusahaan
travel dengan tagline “Sahabat Perjalanan Anda”, dan untuk mewujudkan tagline
nya itu sang Owner menanamkan nilai dasar perusahaan: “Tepat Waktu, Ramah, dan
Selalu Ada” dengan budaya perusahaan antara lain:
1. Penjemputan selalu tepat waku
sesuai yang dijanjikan,
2. Selalu bersikap
ramah dan ihlas dari dalam hati,
3. Selalu siap
dibutuhkan selama 24 jam,
4. HP tidak
pernah off dan mudah dihubungi.
5. Merespon permintaan dan
keluhan (sms/WA) maksimal dalam waktu 2 menit.
Dalam proses seleksi karyawan,
sebaiknya dilihat apakah mereka memiliki nilai dan budaya yang mendukung atau
selaras dengan budaya perusahaan tersebut. Jika iya, artinya dia memenuhi
kriteria culture fit. Jika tidak, maka ketika dia bekerja akan mengalami
kejutan budaya (culture shock). Kandidat
yang memiliki nilai bahwa bekerja hanya 8 jam kerja, akan kesulitan untuk
diminta selalu siap (HP selalu On) selama 24 jam.
Jika Job Fit digunakan untuk memastikan kemampuan secara
teknis, maka Culture Fit digunakan untuk memastikan karyawan akan kerasan,
merasa nyaman, dan akhirnya merasa engage saat bekerja di perusahaan itu.
Sedangkan Menurut Coach Dudy Mardiyansyah, Inspirasi
Transformasi: Job Fit dan Culture Fit, adalah
Saat melamar posisi di sebuah
perusahaan atau organisasi. Ada hal
penting yang merupakan salah satu penilaian untuk menentukan apakah calon
karyawan tersebut diterima, yaitu
kesiapan.
Kesiapan tersebut adalah kesiapan
mengerjakan pekerjaan sesuai dengan Job deskripsi nya baik pengetahuan,
pengalaman atau pun. keahlian. Hal ini disebut Job Fit. Saat penilaian Job Fit,
penginterview bertanya ke hal teknis terkait pekerjaan. Misalnya saat interview
bagian akunting, pelamar ditanya hal teknis terkait pekerjaan seorang akunting
Berikutnya adalah kesiapan,
kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja, nilai nilai dan budaya
perusahaan, ini lebih dikenal dengan Culture Fit.
Culture Fit ini lebih terkait
Soft Skill, attitude, kemampuan adaptasi dengan lingkungan baru serta bagaimana
memahami nilai nilai perusahaan.
Sekian, Semoga Bermanfaat
LPT TAZKA