Header Ads

Beginilah Cara Lebih Berdaya Dengan Spiritual Refraiming Versi Agung Tazka

Pernahkan sahabat mengalami perasaan cemas, perasaan was-was, khawatir bahkan perasaan itu berkolaborasi menjadi depresi. Jika sahabat pernah mengalami hal demikian itu adalah bagian dari ENEG, yaitu Energi Negatif.

Perasaan tersebut bisa hadir berasal dari dalam diri sendiri atau dari luar. Jika kita tidak bisa mengolah perasaan dan pikiran  negatif dalam diri kita maka lama-kelamaan akan menjadi ENEG. Misalkan ketika melihat saudara atau tetangga yang mendapatkan kebaikan bisa harta, benda dan rizki lainnya tetapi tidak bisa mengolahnya dengan rasa syukur kepada Allah SWT, maka yang terjadi akan lahir ENEG. Sebaliknya jika kita bisa mengolah dengan pikiran dan perasaan syukur maka akan melahirkan hidup yang lebih berdaya yaitu lebih bahagia, tenang, kuat dan sehat.

Lalu bagaimana bagi sahabat yang sudah terlanjur banyak ENEG di dalam dirinya karena ketidaktahuannya selama ini dalam mengolah pikiran dan perasaan. Strateginya adalah lakukan dengan Refraiming diri. Refraiming berasal dari kata Frame yang artinya bingkai, sedangkan Refraiming berarti membingkai ulang sesuatu yang negatif menjadi positif. Membingkai ulang kejadian-kejadian yang dianggap buruk menjadi kejadian sebaliknya yang lebih baik. Bisa diartikan bahwa Refraiming adalah cara melihat sudut pandang suatu kejadian menggunaan sudut pandang yang lain.

 

Pada  hakikatnya sebagai orang yang beriman, setiap kejadian-kejadian yang kita alami mengandung kebaikan di sisi Allah SWT. Namun karena kurang responnya kita pada setiap hakikat kejadian, maka kita sering mengedepankan respon negatif secara spontan. Akibatnya makin bertumpuklah ENEG tersebut di dalam hati dan pikiran.

Lalu bagaimana cara mempraktikan Refreaming pada setiap kejadian yang kita alami, berikut ini saya berikan contoh-contoh bentuk Refraiming :


1. Seorang wanita karir yang mengeluh rumahnya selalu berantakan saat pulang kerja : “Kalian bisanya membuat rumah berantakan, mamah kan capek habis pulang kerja…”
Refraiming : peluklah anaknya dengan perasaan tenang setiap pulang kerja lalu ucapkan “Alhamdulillah ya Allah, rumahku yang berantakan ini adalah bukti bahwa saya punya anak-anak, masih banyak orang yang menikah dan belum punya anak..”


2. Seorang karyawan yang menggerutu terkena macet saat berangkat kerja : “Macet lagi..macet lagi, ini gimana sih apakah polisi tidak bisa mengatur lalu lintas?”
Refraiming : “ Alhamdulillah ya Allah, dengan macet seperti ini, saya lebih banyak berdzikir dan sholawat, semoga besok saya bisa lebih disiplin lagi.”


3. Seorang mahasiswa yang mengeluh karena skripsinya selalu direvisi oleh dosen pembimbingnya: “Gimana sih..selalu saja disalahkan, padahal sudah saya perbaiki, Uuuh dosen killer..”
Refraiming : “Alhamdulillah ya Allah, dengan revisi skripsiku ini, berarti dosen pembimbing perhatian dengan saya agar hasilnya lebih sempurna..”


4.  Seorang karyawan yang selalu datang pertama saat rapat, namun selalu telat saat memulai rapat :”kalau sudah tau rapatnya molor, ngapain saya datang lebih awal, buang-buang waktu saja..”
Refraiming :?


5. Seorang guru yang sudah berkali-kali menyampaikan pelajarannya, tapi masih ada beberapa siswa yang belum bisa memahaminya,”ini anak kenapa susah sekali diajarin, dasar anak i******”
Refraiming :?


6. Seorang pasien yang mengeluh sakitnya belum sembuh,”ya Allah kenapa sih sakitku kok nggak sembuh-sembuh?”
Refraiming :?

Baik sahabat untuk Refraiming nomor 4 sampai 6 silakan diisi sesuai dengan Refraiming versi sahabat masing-masing. Silakan bisa isi di kolom komentar yah. Jika artikel ini bermanfaat silakan bisa dishare untuk menebarkan kebaian kepada sesama. [AgungTazka]

Comments
2 Comments
Facebook Comments by comments
Diberdayakan oleh Blogger.