Cara Deteksi Dini Anak Kecanduan Gadget, Workshop SIT Gameel Akhlaq dengan Agung Tazka
JSIT Kota Bekasi-Melihat kondisi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang hampir semuanya menggunaan fasilitas gadget maka perlunya SIT Gameel Akhlaq mengadaan webinar dengan tema "Deteksi Dini Anak Kecanduan Gadget Masa PJJ" acara tersebut berlangsung pada Sabtu (27 Februari 2021) adalah bentuk dari perhatian Sekolah Islam Terpadu Gameel Akhlaq kepada orang tua dan siswa. Acara yang diikuti oleh seluruh orang tua SDIT-SMPIT Gameel Akhlaq mengundang Agung Tazka sebagai pembicara yang juga sebagai kepala Sekolah SDIT Gameel Akhlaq dan Psikoterapis Rumah Terapi Khalifah.
Acara tersebut juga terselenggara secara
live di Instagram Sekolah Islam terpadu Gameel Akhlaq, sehingga bagi
orang tua yang tidak bisa hadir melalui zoom dapat menyaksikan langsung
di Instagram.
"Acara ini kami adakan sebagai bentuk perhatian kepada seluruh orang tua SDIT-SMPIT Gameel Akhlaq, agar mengetahui ciri-ciri anak-anak kecanduan gadget, sehingga orang tua bisa menjaga dan mendampingi anaknya saat belajar dari rumah." Ungkap Fitria sebagai moderator yang juga seorang psikolog SMPIT Gameel Akhlaq
Webinar yang seharusnya diadakan pada Sabtu (20/02/2021) sempat tertunda karena beberapa guru dan orang tua terdampa banjir dan baru terlaksana satu pekan setelahnya, namun tidak mengurangi antusiasme orang tua untuk mengikuti acara tersebut. Beberapa orang tua mengaku senang dengan adanya kegiatan tersebut, dan berharap acara seperti itu bisa diadakan lagi.
Beberapa uraian yang disampaikan Agung Tazka bahwa anak-anak kita usia SDIT-SMPIT adalah bagian dari gen Z dan gen A, yang intinya adalah mereka tidak dapat dipisahkan dari gadget. Namun sebagai orang tua kita wajib mendampingi dan mengontrol mereka dengan beberapa cara, dianataranya adalah :
1. Luangkan waktu dan dampingi anak saat PJJ, hal ini perlu dilakukan agar anak bisa terkontrol saat menggunaan gadget. Beberapa kejadian saat anak-anak bosan dengan PJJ jika tidak terkontrol orang tua maka anak akan membuka situs-situs lain yang lebih berbahaya diantaranya adalah game online, video youtube konten pornografi dan lain-lain
2. Buat aturan main penggunaan gadget :
aturan yang dibuat adalah kapan anak boleh menggunakan gadget dan kapan
tidak diperbolehkan. Aturan ini sebaiknya dibuat saling mengikat antara
anak dan orang tua
3. Berikan keteladanan yang baik :
terkadang orang tua suka melarang anaknya memakai smartphone agar
anaknya tidak kecanduan, namun anehnya justru orang tua terlalu asik
bermain smartphone di depan anaknya. Maka sebaiknya beri ketaladanan
saat di rumah agar orang tua menyimpan smartphonnya. Namun jika memang
terpaksa harus memakainya untuk keperluan pekerjaan atau bisnis,
sebaiknya cari tempat/ruangan lain yang anak-anak tidak melihatnya.
4. Alihkan perhatian anak pada hal yang lain
: jika jam PJJ sudah selesai sebaiknya orang tua segera mengalihkan
perhatian anak kepada hal lain yang bisa menjauhkan anak dari gadget,
misalnya mengajak bermain anak-anak di rumah, membuat kegiatan yang bisa
menyibukan atau menfokuskan anak misalkan membuat prakarya, menanam di
dekat rumah dan lain-lain.
5. Berikan edukasi kepada anak : orang tua perlu sesering mungkin memberikan edukasi dan pemahaman kepada anak tentang dampak buruk penggunaan gadget dalam waktu yang lama. Dengan diberikan pemahaman tersebut akan membuat anak paham tentang hal buruk yang akan terjadi dengan game online dan pornografi.
Selain itu peran sekolah juga sangat strategis dalam menjaga anak kecanduan gadget diantaranya adalah sekolah harus mampu menjembatani siswa menyalurkan anak-anak usia SMP, karena usia mereka sedang mengalami pertumbuhan secara fisik dan biologis yang sangat cepat.
Secara
fisik mereka sedang memiliki energi yang besar untuk disalurkan, jika
tidak disalurkan dengan kegiatan-kegiatan positif seperti ekskul
sekolah, maka mereka akan menyalurkan ke tempat-tempat yang negatif.
Dampak yang parah dari kecanduan gadget adalah kerusakan pada Pre
Frontal Cortex (PFC) atau otak pemimpin yang berfungsi sebagai kontrol
emosi, kontrol benar dan salah, kontrol konsentrasi, kontrol sosial dan
kontrol waktu. Penyebab utama dari kerusakan PFC tersebut adalah
narkolema (narkoba lewat mata) diantaranya adalah pornografi, game
online, media sosial yang didapatkan dari gadget.
Diakhir penutupan webinar Agung berpesan kepada para orang tua agar terus menjaga, mendampingi dan memperhatikan anak-anak saat PJJ. Jangan biarkan anak-anak kita menjadi korbar gadget karena kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua. [jrw]
Dokumentasi :